Pair of Vintage Old School Fru

BERDZIKIRLAH SEPANJANG WAKTU DARI PAGI SAMPAI PETANG
Dan selanjutnya setelah itu, maka ketahuilah wahai segenap ikhwan-ku, sesungguhnya semoga Allah menjadikan aku dan kamu sekalian dari golongan orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah, dan dari golongan yang


"là tulhhìhim amwà luhhum wa laa awlàduhhum 'ang dzikrillàhh (yang tidak dilalaikan oleh harta dan keluarga dari dzikir kepada Allah)".

Sesungguhnyalah "dzikir" adalah "afdlolil umùril fadlò-il" (yang paling utama dari yang paling utama), dan "afdlolil qurbàh" (jalan yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah), dan "awsholil wasà-il" (alat untuk mengantarkan diri kepada Allah).

Firman Allah Ta'ala:
wa ladzikrullòhhi akbar

"Dan sesungguhnya dzikir kepada Allah adalah sesuatu yang "akbar" (yang tidak ada tandingannya dalam kebesarannya)".
(Al-Ankabut 45).

Allah juga berfirman:

yà ayyuhhal ladzìna ààmanùdzkurùllòhha dzikrong katsìrow wa sabbihùhhu bukrotaw wa ashìlà

"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah (sucikanlah) Allah sepanjang hari, dari pagi sampai petang".
(Al-Ahzab 41-42).

Juga firman-Nya:

wadzkur robbaka fì nafsika tadlorru'aw wa khìfataw wa dùnal jahhri minal qouli bilghuduwwi wal ààshòli wa là takum minal ghòfilìn

"Berdzikirlah kepada Tuhanmu di dalam hatimu dengan "tadlorru'a" (merendahkan diri), dan "khouf" (merasa takut kepada Allah), dan janganlah mengeraskan suara dari pagi sampai petang, dan janganlah terbukti engkau menjadi orang yang "ghoflah" (lupa kepada Allah).
(Al-A'rof 205).

Juga firman Allah Ta'ala:

alladzìna ààmanù wa tathma-inu qulùbuhhum bidzikrillàhhi alà bidzikrillàhhi tathma-innul qulùb

"Adapun orang-orang yang beriman tenang hatinya dengan berdzikir kepada Allah. Ingat, hanya dengan berdzikir kepada Allah membuat tenang hati".
(Ar-Ro'du 28)

Juga firman Allah:

yà ayyuhhalladzìna ààmanù là tulhhikum amwàlukum wa là awlàdukum 'ang dzikrillàhi, wa may yaf'al dzalika fa-ulà-ika hhumul khòsirùn

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah engkau dilalaikan oleh hartamu, dan jangan pula engkau dilalaikan oleh keluargamu dari dzikir kepada Allah. Maka siapa-siapa yang dilalaikan oleh yang demikian, maka engkau termasuk orang-orang yang rugi".
(Al-Munafiqun 9).

Juga firman Allah:

istahwadza 'alaihhimusy syaithònu fa-angsàhhum dzikrollòhhi, ùla-ika hizbusy syaithòni, alà inna hizbasy syaithòni hhumul khòsirùna

"Apabila mereka telah dikuasai oleh syetan, maka mereka lupa berdzikir kepada Allah. Mereka termasuk golongan syetan. Ingatlah, sesungguhnya golongan syetan adalah golongan yang rugi".
(Al-Mujadalah 19).

Tentang hal ini, banyak sekali hadits yang tak terhitung jumlahnya.

Adapun yang saya lakukan dalam menyusun kitab ini, hanyalah sekedar mengumpulkan dari kitab-kitab. Dan saya menghimpun dari berbagai kitab, yang khususnya dari Kitab Sirrul Asror, Kitab Al-Ghoniyah Li Tholibi Thoriqil Haq 'Azza Wa Jalla, Kitab Jami'u Ushulil Auliya, Kitab Khozinatul Asror, Kitab Al-Qolaidul Jawahir, Kitab Al-Fathul Arifin, Kitab Tanwirul Qulub, Kitab Fuyudlotir Robbani, Kitab Al-Minahis Saniyah, dan dari ucupan-ucapannya para "al-'ulamà-ir ròsikhìn" (ulama yang kokoh ilmu dan imannya), dan "al-ulamà-il 'àrifìn" (ulama yang telah mencapai ma'rifat).

adamallòhhu mamfa'atahhu fì kulli makàni wa zamàn, wa nashronà bisyafà'atin nabiyyi shollallòhhu 'alaihhi wa sallam, sayyidil ingsi wal janni, wa bikaròmati sayyidìsy syaikhi 'abdil qòdiril jailànì qoddasallòhhu sirrohhu

"Semoga Allah memberikan manfaat pada setiap tempat dan waktu, dan memberikan pertolongannya kepada kita sekalian dengan syafa'atnya nabi saw yang merupakan junjunan semua manusia dan jin, juga dengan karomahnya sayyid syekh Abdul Qodir Al-Jailani qs".

***